Apakah Semakin Dalam Air Tanah Semakin Bagus?

Air tanah adalah salah satu sumber air bersih yang sering dimanfaatkan masyarakat, terutama di daerah yang belum terjangkau oleh sistem air perpipaan. Namun, kualitas dan kuantitas air tanah bergantung pada berbagai faktor, salah satunya adalah kedalaman pengeboran. Pertanyaan yang kerap muncul adalah, “Apakah semakin dalam pengeboran air tanah maka kualitasnya semakin baik?”
Coba kita bahas faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air tanah, perbedaan antara air tanah dangkal dan dalam, serta apakah benar bahwa semakin dalam penggalian air tanah, kualitasnya semakin baik.
Air Tanah Dangkal dan Air Tanah Dalam
Secara umum, air tanah dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan kedalamannya, yaitu air tanah dangkal dan air tanah dalam:
- Air Tanah Dangkal: Terletak di lapisan akuifer yang berada lebih dekat dengan permukaan tanah, biasanya pada kedalaman 10 hingga 20 meter. Air tanah dangkal lebih rentan terhadap kontaminasi dari permukaan, seperti limbah rumah tangga, polusi, atau zat kimia dari aktivitas industri dan pertanian. Sumber air ini sering kali berasal dari peresapan air hujan dan aliran air di permukaan.
- Air Tanah Dalam: Ditemukan pada lapisan yang lebih dalam, sering kali di atas 100 meter atau lebih, dan terletak di lapisan akuifer yang terlindungi oleh batuan. Air tanah dalam umumnya lebih terlindung dari kontaminasi permukaan karena memiliki lapisan kedap air di atasnya yang mencegah peresapan polutan dari permukaan. Proses infiltrasi atau peresapan air hingga mencapai akuifer dalam memakan waktu yang lebih lama, bahkan bisa mencapai puluhan hingga ratusan tahun.
Perbedaan mendasar antara air tanah dangkal dan dalam terletak pada kualitas dan ketersediaan airnya. Kedua jenis air ini memiliki keunggulan dan kekurangan yang bergantung pada faktor geologis, lingkungan sekitar, dan penggunaan air di wilayah tersebut.
Pengaruh Kedalaman terhadap Kualitas Air
Kualitas air tanah sering kali dianggap lebih baik jika berasal dari lapisan yang lebih dalam. Namun, kualitas air ini sangat bergantung pada beberapa faktor berikut:
- Perlindungan dari Kontaminasi Permukaan: Salah satu keuntungan utama dari air tanah dalam adalah adanya lapisan tanah atau batuan yang melindungi akuifer dari kontaminasi permukaan. Polusi dari aktivitas manusia seperti limbah rumah tangga, pupuk pertanian, atau bahan kimia industri cenderung sulit menembus akuifer dalam karena adanya lapisan pelindung ini. Oleh karena itu, air tanah dalam biasanya lebih aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya atau mikroba patogen.
- Proses Filtrasi Alami: Ketika air dari permukaan tanah meresap melalui lapisan tanah dan batuan untuk mencapai akuifer dalam, air mengalami proses filtrasi alami. Proses ini membantu menyaring partikel-partikel kecil dan beberapa zat kimia, sehingga air yang mencapai lapisan akuifer dalam cenderung lebih bersih. Namun, proses ini tidak selalu sempurna, dan beberapa kontaminan seperti logam berat atau zat terlarut lain masih dapat ikut terbawa hingga ke lapisan dalam.
- Kandungan Mineral yang Lebih Tinggi: Salah satu karakteristik air tanah dalam adalah kandungan mineral yang umumnya lebih tinggi dibandingkan air tanah dangkal. Saat air mengalir melewati berbagai lapisan batuan, ia melarutkan mineral-mineral yang terdapat di dalamnya. Mineral seperti kalsium, magnesium, dan natrium sering kali lebih tinggi pada air tanah dalam. Kandungan mineral ini baik untuk kesehatan dalam jumlah yang wajar, namun jika terlalu tinggi, dapat membuat air menjadi keras atau mengubah rasa air sehingga kurang nyaman dikonsumsi.
- Risiko Kandungan Logam Berat: Kedalaman air tanah memang bisa meningkatkan kualitas air dalam aspek tertentu, namun juga bisa membawa risiko lain. Air tanah dalam berpotensi mengandung logam berat seperti besi, mangan, atau bahkan arsenik, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki lapisan geologi tertentu. Kandungan logam berat ini bisa berbahaya bagi kesehatan, terutama jika tidak dilakukan pengujian kualitas air secara rutin.
Apakah Semakin Dalam Semakin Baik?
Dari beberapa faktor di atas, terlihat bahwa air tanah dalam cenderung lebih terlindungi dan memiliki kualitas yang lebih stabil dibandingkan air tanah dangkal. Namun, pernyataan bahwa “semakin dalam air tanah semakin baik” tidak selalu tepat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pernyataan ini perlu dipertimbangkan dengan lebih hati-hati:
- Tergantung Kondisi Geologis: Kualitas air tanah sangat bergantung pada kondisi geologis di lokasi pengeboran. Di beberapa wilayah, air tanah dalam mengandung mineral yang terlalu tinggi atau logam berat yang dapat membahayakan kesehatan. Kondisi seperti ini justru membuat air tanah dalam menjadi kurang layak konsumsi.
- Biaya dan Teknologi yang Dibutuhkan: Semakin dalam pengeboran, semakin tinggi pula biaya yang dibutuhkan, baik untuk penggalian, pemasangan pompa, maupun pemeliharaan. Selain itu, sumur dalam membutuhkan teknologi yang lebih canggih untuk mendapatkan air dengan kapasitas yang mencukupi. Jika kualitas air tanah dalam di lokasi tersebut kurang baik, biaya yang dikeluarkan menjadi tidak sebanding dengan manfaat yang diperoleh.
- Pengaruh Overeksploitasi Akuifer Dalam: Banyaknya permintaan air tanah dalam juga dapat menyebabkan overeksploitasi. Pengambilan air dalam skala besar dapat mengurangi jumlah air yang ada di akuifer dalam dan memperlambat proses pengisian kembali (recharge) dari permukaan. Penurunan muka air tanah dalam jangka panjang bisa menyebabkan penurunan tanah atau subsidence, terutama di wilayah perkotaan yang padat seperti Jakarta.
- Kandungan Mineral yang Diperlukan vs. Berlebihan: Meski air tanah dalam mengandung mineral penting, kandungan mineral yang terlalu tinggi juga bisa menyebabkan permasalahan, seperti kerak pada peralatan rumah tangga atau pipa air. Selain itu, air dengan kandungan mineral berlebih sering kali dianggap kurang nyaman untuk diminum karena rasanya yang kurang segar dan cenderung “berat” di lidah.
Upaya Menjaga Kualitas Air Tanah
Kualitas air tanah, baik dangkal maupun dalam, tetap dapat dijaga melalui beberapa cara:
- Pengujian Kualitas Air: Lakukan pengujian secara berkala untuk memastikan bahwa air tanah yang digunakan bebas dari kontaminan dan sesuai dengan standar kualitas air minum.
- Menggunakan Filter Air: Filter atau sistem penyaringan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas air tanah, terutama jika terdapat kandungan besi, mangan, atau logam berat yang tinggi. Filter air membantu menghilangkan partikel-partikel yang tidak diinginkan, sehingga air lebih aman untuk digunakan.
- Menghindari Pembuangan Limbah di Sekitar Sumur: Pembuangan limbah atau penggunaan bahan kimia berlebihan di sekitar sumber air tanah dapat menyebabkan pencemaran pada akuifer dangkal maupun dalam. Oleh karena itu, penting untuk mengelola limbah dengan bijaksana dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar sumur.
- Mengatur Penggunaan Air Tanah Secara Bijak: Untuk mencegah penurunan muka air tanah yang berlebihan, masyarakat perlu membatasi penggunaan air tanah, terutama dari akuifer dalam. Penggunaan air tanah dalam jumlah besar dapat menyebabkan pengurangan sumber air untuk jangka panjang dan mengganggu kestabilan tanah.
Pernyataan bahwa “semakin dalam air tanah semakin baik” tidak sepenuhnya benar, karena kualitas air sangat bergantung pada kondisi geologis, kandungan mineral, serta potensi adanya kontaminan tertentu di lapisan yang lebih dalam.
Secara umum, air tanah dalam cenderung lebih terlindungi dari kontaminasi permukaan dan memiliki kualitas yang lebih stabil, namun berpotensi memiliki kandungan mineral yang lebih tinggi, bahkan bisa mengandung logam berat dalam jumlah signifikan.
Pemanfaatan air tanah harus dilakukan secara bijak, dengan mempertimbangkan faktor lingkungan dan pengujian kualitas air secara berkala. Dengan cara ini, sumber air tanah baik dangkal maupun dalam tetap dapat dimanfaatkan dengan aman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa merusak lingkungan atau mengorbankan kesehatan masyarakat.
Water filter dari CV. Nagamas Prima Enterprise jadi solusi terbaik kamu untuk menunjang air dari tanah yang kamu gunakan. Hubungi kami sekarang untuk water filter terbaik dirumah atau pada tempat usaha kamu.
Baca Artikel Terkait Lainnya…

Mitos vs Fakta Apakah Semua Pasir Bisa Jadi Pasir Silika untuk Filter Air?
LinkedIn Email WhatsApp Pasir silika sudah lama dikenal sebagai media filtrasi unggulan dalam sistem pengolahan air bersih maupun industri. Namun, di lapangan masih banyak anggapan yang keliru, salah satunya adalah

Dari Industri ke Olahraga Fungsi Tak Terduga Pasir Silika di Lapangan Padel dan Beyond!
LinkedIn Email WhatsApp Pasir silika selama ini identik dengan dunia industri, seperti pengolahan air, produksi kaca, hingga pengecoran logam. Namun, siapa sangka material ini juga memiliki peran penting dalam dunia

Standar Internasional Pasir Silika untuk Lapangan Padel Profesional
LinkedIn Email WhatsApp Popularitas olahraga padel kian meningkat di Indonesia, menyusul tren global yang telah lebih dulu berkembang di Eropa dan Amerika. Sebagai olahraga raket yang memadukan unsur tenis dan

Bagaimana Memilih Supplier Pasir Silika Terpercaya untuk Proyek Besar
LinkedIn Email WhatsApp Pasir silika menjadi salah satu material vital dalam berbagai sektor, mulai dari pengolahan air bersih (WTP), instalasi pengolahan air limbah (IPAL), industri kaca, pengecoran logam, hingga konstruksi

Biar Paham, Cara Mengecek Kualitas Pasir Silika Sebelum Digunakan
LinkedIn Email WhatsApp Pasir silika dikenal sebagai media filtrasi serbaguna yang digunakan dalam berbagai sektor, mulai dari pengolahan air bersih, industri makanan, farmasi, hingga kolam renang. Namun, tidak semua pasir

Seperti Ini Perbandingan Biaya Operasional WTP dengan dan tanpa Pasir Silika
LinkedIn Email WhatsApp Water Treatment Plant (WTP) adalah sistem vital dalam pengolahan air bersih, baik untuk industri, rumah sakit, hotel, hingga perumahan. Efisiensi biaya operasional WTP menjadi perhatian utama, mengingat