Penyebab Air Tanah Bau Karat?

LinkedIn
Email
WhatsApp
air tanah bau

Air tanah merupakan sumber air yang banyak dimanfaatkan, terutama di daerah-daerah yang tidak terjangkau jaringan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Namun, di sejumlah wilayah, air tanah sering kali memiliki bau atau rasa yang tidak sedap, salah satunya bau karat. 

Bau karat pada air tanah ini tidak hanya mengganggu, tetapi juga dapat menimbulkan keraguan terhadap keamanan dan kualitas air tersebut. Ada beberapa faktor yang menyebabkan air tanah berbau karat, termasuk kandungan mineral, kondisi lingkungan, serta pengaruh dari peralatan atau sistem pemipaan.

Kali ini kita akan membahas faktor-faktor penyebab bau karat pada air tanah serta cara-cara untuk mengatasi atau menguranginya.

1. Kandungan Besi dan Mangan yang Tinggi

Salah satu penyebab utama bau karat pada air tanah adalah tingginya kandungan besi (Fe) dan mangan (Mn). Kedua mineral ini umum ditemukan pada lapisan tanah dan batuan yang berada di sekitar sumur atau sumber air. Ketika air tanah melewati lapisan-lapisan ini, besi dan mangan dapat terlarut dalam air, sehingga menyebabkan perubahan warna dan bau yang khas.

Kandungan besi dan mangan yang tinggi sering kali menghasilkan warna kekuningan atau kecokelatan pada air, yang kemudian meninggalkan noda pada peralatan atau pakaian yang dicuci dengan air tersebut. Selain itu, besi yang teroksidasi akan membentuk partikel-partikel kecil yang dapat menimbulkan rasa dan bau karat yang cukup mengganggu, terutama ketika konsentrasi besi dalam air tinggi.

2. Proses Oksidasi Besi

Besi dalam air tanah sering kali berbentuk ferrous atau besi bervalensi dua (Fe2+), yang biasanya tidak terlihat oleh mata dan tidak berbau. Namun, ketika air tanah yang mengandung besi ini terpapar dengan oksigen, baik dari udara atau sistem pemipaan, besi akan teroksidasi menjadi bentuk ferric atau besi bervalensi tiga (Fe3+). Proses ini menghasilkan partikel berwarna merah kecokelatan yang dikenal sebagai oksida besi, atau sering disebut sebagai karat.

Oksida besi inilah yang memberikan bau dan warna karat pada air tanah. Pada beberapa kasus, air tanah yang mengalami kontak dengan oksigen secara terus-menerus, misalnya dalam sistem pemipaan atau tangki penyimpanan terbuka, akan mempercepat proses oksidasi dan meningkatkan bau karat pada air. Selain itu, air tanah yang didiamkan dalam waktu lama dalam tangki penyimpanan juga dapat mengalami peningkatan bau karat karena oksidasi bertahap dari partikel besi di dalamnya.

3. Keasaman (pH) Air yang Rendah

Faktor lain yang dapat menyebabkan bau karat pada air tanah adalah keasaman atau pH air yang rendah. Air dengan pH rendah bersifat lebih asam, dan air asam cenderung mempercepat pelarutan besi dan logam lainnya dari lapisan tanah atau batuan di sekitarnya. Ketika besi larut dalam air dengan pH rendah, air akan membawa serta ion besi yang dapat menimbulkan bau karat.

Keasaman air tanah yang rendah juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor alami, seperti adanya material organik yang terurai, atau kontaminasi dari bahan kimia yang masuk ke dalam tanah. Selain itu, daerah yang memiliki banyak vegetasi atau bahan organik cenderung menghasilkan air tanah dengan pH yang lebih rendah, yang meningkatkan potensi larutnya besi ke dalam air.

4. Pengaruh Peralatan Pemipaan dan Tangki Penyimpanan

Selain faktor alami, bau karat pada air tanah juga dapat disebabkan oleh material pemipaan atau tangki penyimpanan yang digunakan. Pipa-pipa atau tangki penyimpanan yang terbuat dari logam seperti besi atau baja cenderung mengalami korosi ketika kontak dengan air, terutama jika air tersebut memiliki pH rendah atau mengandung oksigen tinggi. Korosi ini menghasilkan karat pada permukaan pipa atau tangki, yang kemudian terlarut dalam air dan menyebabkan bau serta rasa karat.

Masalah ini sering kali terjadi pada sistem pemipaan yang sudah tua atau tangki yang tidak dirawat dengan baik. Saat karat mulai terbentuk di dinding pipa atau tangki, partikel-partikel karat ini akan larut ke dalam air dan menimbulkan bau serta warna yang tidak sedap. Bahkan, dalam beberapa kasus, pipa plastik yang sudah terkontaminasi dengan sisa-sisa karat dari sistem sebelumnya juga dapat menyebabkan bau serupa pada air tanah.

5. Kehadiran Bakteri Besi

Selain faktor kimia, bau karat pada air tanah juga bisa disebabkan oleh keberadaan bakteri besi. Bakteri ini hidup dengan memanfaatkan besi dan mangan yang ada dalam air, dan mereka membentuk lendir atau endapan yang sering kali terlihat seperti lumpur kemerahan. Bakteri besi tidak bersifat patogen atau menyebabkan penyakit, tetapi keberadaannya dapat mengubah karakteristik air, baik dari segi warna, bau, maupun rasa.

Proses biologis yang dilakukan oleh bakteri besi menghasilkan senyawa besi oksida yang berbau karat dan menyebabkan air tanah berwarna kemerahan. Selain itu, bakteri ini juga sering kali menimbulkan lapisan berlendir di dalam pipa atau sumur yang sulit dibersihkan, yang pada akhirnya memperburuk kualitas air. Kehadiran bakteri besi biasanya ditandai dengan munculnya endapan kemerahan di sekitar sumur atau di dalam pipa distribusi air.

Cara Mengatasi Bau Karat pada Air Tanah

Ada beberapa cara untuk mengatasi atau setidaknya mengurangi bau karat pada air tanah, di antaranya:

  1. Menggunakan Filter Besi: Filter besi atau mangan dapat membantu menghilangkan kandungan besi dan mangan dalam air. Filter ini bekerja dengan cara menahan partikel besi dan mangan sebelum air dialirkan ke dalam rumah, sehingga kualitas air yang dihasilkan lebih baik.
  2. Aerasi atau Pengoksidasi Air: Aerasi adalah metode di mana air dialirkan melalui sistem yang memungkinkan kontak langsung dengan udara, sehingga besi di dalam air akan teroksidasi dan dapat dipisahkan dari air. Setelah itu, partikel besi yang terbentuk dapat diendapkan atau difiltrasi sebelum air digunakan.
  3. Memasang Filter Karbon Aktif: Filter karbon aktif dapat membantu mengurangi bau pada air tanah, meskipun tidak sepenuhnya menghilangkan partikel besi. Namun, filter ini bisa menjadi tambahan yang baik jika digunakan bersama dengan filter besi atau mangan.
  4. Pemasangan Sistem Desinfeksi UV: Jika bau karat disebabkan oleh bakteri besi, menggunakan sistem desinfeksi ultraviolet (UV) dapat membantu membasmi bakteri dalam air tanah. Sistem UV ini bekerja dengan memancarkan sinar ultraviolet ke air yang akan membunuh mikroorganisme yang hidup di dalamnya.
  5. Menggunakan Pipa dan Tangki Anti-Karat: Jika masalah bau karat disebabkan oleh korosi pada sistem pemipaan atau tangki penyimpanan, mengganti pipa atau tangki dengan material anti-karat, seperti PVC atau stainless steel, bisa membantu mengurangi kontaminasi karat dalam air tanah.

Bau karat pada air tanah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari tingginya kandungan besi dan mangan, proses oksidasi, pH air yang rendah, korosi pada peralatan, hingga kehadiran bakteri besi. 

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi pengguna air tanah untuk mengidentifikasi sumber utama penyebab bau karat. Penggunaan filter, aerasi, serta perawatan yang tepat pada peralatan pemipaan dan tangki penyimpanan dapat membantu mengurangi atau bahkan menghilangkan bau karat pada air tanah. 

Dengan cara ini, kualitas air tanah dapat ditingkatkan, sehingga lebih layak dan nyaman digunakan dalam kebutuhan sehari-hari.

Water filter dari CV. Nagamas Prima Enterprise jadi solusi terbaik kamu untuk menunjang air dari tanah yang kamu gunakan. Hubungi kami sekarang untuk water filter terbaik dirumah atau pada tempat usaha kamu.

Baca Artikel Terkait Lainnya…

air di hotel
Berita
nagamas admin 2

Standar Air Bersih untuk Hotel di Jakarta

LinkedIn Email WhatsApp Air bersih adalah salah satu komponen penting dalam industri perhotelan, terutama untuk memenuhi kebutuhan tamu serta menjaga reputasi hotel dalam hal kenyamanan dan kebersihan.  Hotel-hotel di Jakarta,

Baca Lebih Lanjut »