Apakah Water Filter Bisa Meningkatkan pH Air?

LinkedIn
Email
WhatsApp
Ternyata Ini Keuntungan Memasang Filter Air di Rumah

pH air merupakan salah satu parameter penting yang menentukan kualitas air yang kita konsumsi. Air dengan pH yang seimbang sangat penting untuk kesehatan tubuh manusia. pH mengukur seberapa asam atau basa suatu larutan air, dengan skala dari 0 hingga 14. Air dengan pH 7 dianggap netral, sedangkan pH di bawah 7 bersifat asam, dan pH di atas 7 bersifat basa. 

Banyak orang yang bertanya-tanya apakah menggunakan water filter dapat membantu meningkatkan pH air, terutama di daerah di mana air yang dikonsumsi cenderung bersifat asam. Mari kita bahas apakah water filter bisa meningkatkan pH air, jenis-jenis filter yang dapat memengaruhi pH air, serta manfaatnya bagi kesehatan.

1. Apa Itu pH Air dan Mengapa Penting?

Sebelum membahas lebih jauh mengenai bagaimana water filter dapat meningkatkan pH air, penting untuk memahami apa itu pH dan perannya dalam air minum. pH air adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam air. Semakin tinggi konsentrasi H+, semakin asam air tersebut, dan semakin rendah konsentrasi H+, semakin basa airnya. pH air minum yang ideal berkisar antara 6,5 hingga 8,5.

Air dengan pH rendah atau bersifat asam, sering kali dihubungkan dengan korosi pipa, yang dapat melepaskan logam berat berbahaya seperti timbal dan tembaga ke dalam air. Sementara itu, air dengan pH tinggi atau bersifat basa, dianggap lebih baik untuk kesehatan karena dapat membantu menetralkan asam di dalam tubuh, meskipun pH yang terlalu tinggi juga bisa menimbulkan rasa tidak enak dan mengiritasi kulit.

2. Apakah Water Filter Dapat Meningkatkan pH Air?

Water filter konvensional, seperti filter karbon aktif atau filter sediment, biasanya berfungsi untuk menghilangkan partikel dan kontaminan dalam air seperti klorin, sedimen, bahan kimia organik, dan logam berat. Namun, filter-filter ini umumnya tidak dirancang khusus untuk mengubah pH air. Mereka lebih fokus pada penyaringan fisik dan kimia air, tanpa memengaruhi komposisi pH secara signifikan.

Namun, ada jenis filter tertentu yang memang dirancang untuk meningkatkan pH air, menjadikannya lebih basa. Berikut adalah beberapa jenis filter yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi pH air:

a. Filter Alkaline (Alkaline Water Filter)

Filter alkaline, atau lebih dikenal dengan sebutan water ionizer, dirancang khusus untuk meningkatkan pH air. Filter ini bekerja dengan menambahkan mineral alami seperti kalsium, magnesium, dan kalium ke dalam air. Mineral-mineral ini bersifat basa dan dapat meningkatkan pH air, sehingga air menjadi lebih alkali. Beberapa water ionizer menggunakan metode elektrolisis untuk memisahkan ion asam dan basa dalam air, sehingga menciptakan air dengan pH lebih tinggi.

Alkaline water filter biasanya digunakan oleh orang-orang yang mencari manfaat kesehatan dari air alkali. Air yang bersifat basa diyakini dapat membantu menyeimbangkan kadar asam dalam tubuh, menghidrasi lebih baik, serta meningkatkan energi dan daya tahan tubuh.

b. Filter Reverse Osmosis dengan Mineral Replenisher

Sistem reverse osmosis (RO) terkenal karena kemampuannya menyaring hampir semua jenis kontaminan dari air, mulai dari partikel kecil, logam berat, hingga bakteri dan virus. Namun, air yang dihasilkan oleh filter RO cenderung memiliki pH yang rendah (bersifat asam), karena sebagian besar mineral alami dalam air juga ikut tersaring. Untuk mengatasi hal ini, beberapa sistem RO dilengkapi dengan mineral replenisher, yang menambahkan kembali mineral-mineral penting seperti kalsium dan magnesium setelah proses filtrasi. Dengan cara ini, sistem RO dengan mineral replenisher dapat membantu meningkatkan pH air sehingga air yang dihasilkan menjadi lebih basa.

c. Filter Berbasis Mineral

Filter berbasis mineral, seperti filter keramik atau filter karbon aktif yang diperkaya mineral, dapat membantu meningkatkan pH air. Filter ini biasanya menggunakan bahan-bahan alami yang melepaskan mineral basa ke dalam air. Misalnya, beberapa filter menggunakan batu zeolit atau batu-batu mineral yang secara alami mengandung elemen-elemen basa. Saat air melewati filter ini, mineral-mineral tersebut larut ke dalam air dan meningkatkan pH.

3. Manfaat Air dengan pH Lebih Tinggi (Basa)

Air dengan pH lebih tinggi atau bersifat basa, sering kali disebut sebagai alkaline water, memiliki beberapa manfaat potensial bagi kesehatan, meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendukung klaim ini secara ilmiah. Beberapa manfaat yang sering dikaitkan dengan air alkali antara lain:

a. Menetralisir Asam dalam Tubuh

Salah satu manfaat utama dari air alkali adalah kemampuannya untuk membantu menetralkan asam berlebih dalam tubuh. Diet yang tinggi gula, kafein, dan makanan olahan dapat meningkatkan keasaman tubuh. Air alkali dipercaya dapat membantu menyeimbangkan pH tubuh dan mengurangi risiko masalah kesehatan terkait kelebihan asam, seperti refluks asam dan gangguan pencernaan.

b. Meningkatkan Hidrasi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa air alkali dapat diserap lebih baik oleh tubuh dibandingkan air biasa, sehingga dapat meningkatkan hidrasi, terutama setelah berolahraga. Ini mungkin karena struktur molekul air alkali yang lebih kecil dan lebih mudah diserap oleh sel-sel tubuh.

c. Antioksidan dan Detoksifikasi

Air alkali juga diklaim memiliki sifat antioksidan, yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas adalah molekul yang dapat merusak sel dan berkontribusi terhadap penuaan dini serta penyakit kronis. Dengan meminum air alkali, tubuh dikatakan dapat membantu proses detoksifikasi dan melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif.

4. Kapan Air dengan pH Tinggi Tidak Disarankan?

Meskipun air dengan pH yang lebih tinggi memiliki beberapa manfaat kesehatan, tidak semua orang memerlukan air alkali. Faktanya, dalam beberapa kondisi, air dengan pH yang terlalu tinggi bisa menimbulkan masalah.

  • Gangguan Pencernaan: Air yang terlalu basa dapat mengganggu keseimbangan asam di lambung, yang penting untuk proses pencernaan. Orang dengan kondisi tertentu, seperti hipoklorhidria (produksi asam lambung rendah), mungkin mengalami masalah pencernaan jika mereka terlalu sering mengonsumsi air alkali.
  • Penggunaan Berlebihan: Penggunaan air alkali secara berlebihan juga bisa menyebabkan alkalosis, yaitu kondisi di mana pH darah terlalu tinggi. Ini dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, kesemutan, dan kram otot.

Baca Artikel Terkait Lainnya…